Pada
tahun 2003 Pondok Pesanren Daarul Falah berubah menjadi yayasan yang
bernama Yayasan Pondok Pesantren Daarul Falah Ciloang. Perubahan nama
yayasan tersebut dilatar belakangi oleh adanya motivasi dari para pengurus
khususnya pimpinan untuk lebih mengintensifkan dan memfokuskan kegiatan yang
berorientasi pada pengembangan pendidikan agama dan perwujudan kesejahteraan
soial. Dalam perkembangannya maka berdirilah bermacam-macam lembaga pendidikan
di dalamnya, yaitu Madrasah Diniyah, SMP Islam, Madrasah Aliyah, Majlis
Ta’lim, Kopontren, Pengelolaan anak yang kurang mampu dan yatim piatu.
Pondok
pesantren merupakan komunitas kecil dari kompoen masyarakat dengan unsure kiyai
dan santri di dalamnya. Eksistensi Ponok Pesantren sebagai kawah candra di muka
dalam membentuk pribadi para santri yang berwawasan global dan mandiri yang
diakui oleh Negara sebagai SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat berperan aktif
dalam pembangunan bangsa dari zamn perjuangan hingga zaman reformasi. Ponok
Pesantren dalam peranannya terus melakukan inovasi-inovasi dalam rangka
menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat mencetak kader-kader bangsa
yang kompeten dan handal.
Untuk
meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang lebih luas pelatihan dan
pengkaderan perekonomian pesantren sangat penting untuk lebih professional.
Oleh sebab itu, kegiatan KOPONTREN di Pondok Pesantren secara internal
merupakan kegiatan ilmiah terhadap santri yang dapat mengembangkan diri menuju
Pondok Pesantren yang mandiri juga sebagai partner pemerintah. Secara eksternal
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas santri sebagai ilmu ketika keluar
dari Pondok Pesantren tersebut. Dalam rangka meningkatkan SDM (Sumber Daya
Manusia) dalam pergerakan ekonomi pesantren YAYASAN PONOK PESANTREN DAARUL
FALAH berdasarkan Badan Hukum Koperasi No: 090/BH/10,01/Subdinkop/IX/2003, pada
tanggal 4 september 2994 mencoba melebarkan sayap menambah ilmu keterampilan
dan wawasan dunia perekonomian sebagai modal untuk berdikari secara mandiri.
Berawal
dari kekhawatiran dan keprihatian dalam menghadapi zaman yang semakin pesat dan
global, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup tinggi,
maka untuk mengimbangi zaman tersebut, kami berusaha dan berkeinginan untuk
mendirikan sebuah lembaga pendidikan tradisional yang berbasik salafiyah, yang
kami beri nama Pondok Pesantren Al Falah. Pondok Pesantren Al-Falah
didirikan pada tahun 1973, oleh KH. Djawahir Abu Bakar dan beliau adalah
sebagai pimpinannya. Nama Al-Falah merupakan pemberian dari guru beliau yang
bernama KH. Suja’i dari Cianjur, dan Habib Alwi Al-Atas dari Jakarta . Nama tersbut
merupakan Tabarrukan dan Tafa’ulan dari nama madrasah yang sudah
maju di Makkah. Dengan demikian kami berharap bahwa ponok pesantren Al-Falah
yang kami dirikan ini, dapat maju seperti halnya madrasah-madrasah yang sudah
maju di Mekah.
Kepemimpinan
pondok pesantren Al-Falah, yang semula dipimpin oleh KH. Djawahir Abu Bakar
(selama kurang lebih 21 Tahun). Maka pada tahun 1994, diserahkan kepada
putranya yang bernama KH. Ahmad Matin. Bersamaan dengan pergantian
kepemimpinan, maka bersama itu pula ikut berganti nama Pondok Pesantren
Al-Falah menjadi pondok pesantren Daarul Falah. Penambahan kata Daarul
diambil dari nama sebuah pondok pesantren yang ditempuh KH. Ahmad Matin
yaitu Pondok Pesantren Daarul Hikam di Sukabumi, Daarul Ulum di
Cianjur, Daarul Ibtida di Caringin dan pondok pesantren yang lainnya
.
0 komentar:
Posting Komentar